Jumat, 17 November 2023

Dewa Siwa.

Menurut kitab kitab Pueana, Dewa Siwa disebut memiliki bermacam macam wahana dan keluarga yang saling bertentangan. Walaupun demikian, masing masing wahana dan keluarga begitu tenang tanpa pertentangan. Sehingga keluarga beliau ini berada dalam suasana tenang dan rukun. Misalnya di lengan, leher ,pinggang dan kepala Dewa Siwa ada hewan kesayangannya yang melilit yaitu ular kobra. .Tapi Salah satu putranya yang bernama Dewa Kumara justru mengendarai merak. Padahal merak itu pada umumnya menyerang ular. Sementara Ganesha putra Dewa Siwa yang lain mengendarai seekor tikus. Padahal tikus adalah makanan ular. Dewa berkepala gajah membangkitkan selera makan singa. Tapi singa adalah wahana Dewi Durga pendamping Siwa. Berdasarkan sifatnya, singa itu buas. Suka memangsa gajah dan sapi jantan. Padahal  sapi jantan itu adalsh kendaraannya Dewa Siwa. Pada titik pusat dahi Dewa Siwa memancarkan api. Sementara pada gelung rambutnya memancarkan air dari sungai Gangga. Keduanya saling bertentangan. Coba bayangkan! Betapa unsur yang saling bertentangan itu saling bekerja sama dengan penuh kasih sayang sehingga kehidupan di gunung Kailas demikian tenang.

Semua itu tergantung pada perasaan dan disiplin pikiran yang terkendali selayaknya. Senjata kasih sayang akan menghilangkan rasa permusuhan setiap lawan. Kasih sayang akan dipantulkan kembali. Dan hanya kasih sayang lah yang diperoleh sebagai reaksinya. Oh sahabatku terkasih. Serukanlah kasih sayang dan pengendalian diri, maka hati orang lain pun akan timbul gema kasih sayang dan pengendalian diri.

Kamis, 16 November 2023

Pertanyaan Drona Kepada Duryodana Dan Yudistira.

Pada zaman dahulu dalam kisah Mahabharata diceritakan ada seorang guru yang sedang bertanya kepada dua orang murudnya yaitu kepada Yudistira dan Duryudana. Guru Drona awalnya bertanya pada Duryodana " bagaimana pendapatmu tentang Raja Drupada ? Tanya Drona. Kemudian Duryidana menjawab "Drupada adalah raja yang tidak becus memerintah kerajaannya. Dan juga dia adalah raja yang tidak terlalu pandai dalam berperang"  Kemudian Drona bertanya pada Yudistira. Pertanyaan yang sama. Yudistira menjawab ""Raja Drupada adalah raja yang dicintai rakyatnya karena beliau adalah seorang raja yang sangat adil dan bijaksana. Guru Drona kemudian tersenyum mendengarkan awaban kedua muridnya. Duryodana yang berhati culas dan penuh iri hati, selalu menilai orang lain dari sisi buruknya. Sedangkan Yudistira yamg berhati lembut dan penuh cinta kasih selalu menilai orang lain tentang kelebihan dari orang tersebut. Makna yang tersirat dari percakapan tersebut dapat kita petik bahwa kita dianjurkan agar selalu berhati hati dalam menilai seseorang. Karena apapun penilaianmu terhadap orang lain menunjukkan hatimu yang sesungguhnya.