Di sebuah desa kecil di Bali, di antara bukit-bukit hijau yang dipenuhi pepohonan rimbun dan suara ombak yang menghantam pantai, terdapat sebuah kuburan tua yang dikenal oleh warga sekitar sebagai tempat yang penuh dengan mistik dan energi gaib. Kuburan ini tidak hanya menjadi tempat bagi mereka yang telah meninggal, tetapi juga rumah bagi makhluk-makhluk yang terlupakan oleh dunia. Salah satu dari mereka adalah Bhatari Durga, yang lebih dikenal dengan nama Rangda.
Bhatari Durga bukanlah sosok biasa. Ia adalah perwujudan dari kekuatan alam yang menakutkan, namun juga penuh dengan rahmat. Dalam mitologi Hindu, Bhatari Durga digambarkan sebagai makhluk berwajah seram, dengan taring tajam dan lidah yang menjulur panjang. Rambutnya yang panjang terurai seperti awan gelap yang melayang di angkasa. Wajahnya sering kali muncul di malam hari, menambah kengerian bagi siapa saja yang melihatnya. Dikenal sebagai Dewi Pembela yang tak kenal ampun, ia juga dikenal sebagai penguasa kuburan yang memiliki berbagai nama, tergantung pada peran yang ia mainkan.
Saat ia berkuasa di tempat pembakaran mayat, ia disebut Sanghyang Berawi, yang menjaga keseimbangan antara hidup dan mati. Namun, ketika ia melangkah ke kuburan, ia menjadi Bhatari Ulun Setra, pelindung dari jiwa-jiwa yang tersesat. Bagi umat Hindu di Bali, ia tidak hanya dihormati, tetapi juga disembah, terutama pada hari-hari yang dianggap sakral seperti Galungan, di mana ia dikenal sebagai Dewi Candika.
Pada setiap Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali memasang Sampian Candigaan di setiap Pelinggih di rumah mereka sebagai simbol penghormatan kepada Dewi Durga, yang dikenal dengan nama Candika. Begitu pula pada hari Kajeng Kliwon, ketika mereka mempersembahkan Segehan Manca Warna, Segehan Kepel, dan Canang Burat Wangi di halaman rumah serta di Natah Kemulan sebagai persembahan khusus kepada Dewi Durga. Semua ini dilakukan untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari kekuatan gaib yang ia miliki.
Namun, meskipun Durga memiliki kekuatan yang luar biasa, ia bukanlah makhluk yang tidak memiliki belas kasihan. Sebaliknya, Bhatari Durga adalah penolong bagi mereka yang teraniaya. Dalam kisah Ramayana, terdapat cerita tentang Anggada, yang diusir dari kerajaan karena fitnah yang disebarkan oleh Jembawan. Anggada yang bingung dan terluka akhirnya menemukan dirinya di sebuah kuburan yang dipenuhi dengan energi gelap. Di sanalah ia bertemu dengan Bhatari Durga, yang memberinya kekuatan dan kesaktian untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Cerita lain yang terkenal adalah tentang Raja Jaya Kasunu, yang juga menemui Bhatari Durga di kuburan. Pada masa itu, wabah penyakit melanda negeri, dan banyak orang meninggal dunia. Raja Jaya Kasunu yang kebingungan berdoa kepada Dewi Durga, meminta petunjuk tentang bagaimana menghentikan wabah tersebut. Dengan penuh kebijaksanaan, Bhatari Durga memberikan pesan kepada sang raja untuk merayakan Hari Raya Galungan yang telah lama dilupakan. Setelah upacara Galungan dilaksanakan kembali, wabah penyakit yang melanda pun tiba-tiba sirna, membawa kedamaian bagi seluruh negeri.
Tidak hanya itu, Bhatari Durga juga dikenal sebagai penyembuh bagi mereka yang terkena ilmu hitam seperti Desti, Teluh, dan Terangjana. .Berikut ini ada sebuah cerita yang datang dari seorang pria yang bernama Putu.
Pada suatu malam, seorang ibu tiba-tiba merasa sakit pada kakinya. Ia mengaku bahwa rasanya seperti digigit hewan. Merasa cemas, Putu, anaknya merasa tergerak untuk melakukan sesuatu yang tak terduga. Tanpa penjelasan lebih lanjut, ia memutuskan untuk pergi ke kuburan. Sampai di sana, ia melakukan ritual dengan peralatan sederhana yang ia bawa, berdoa dengan tulus agar diberikan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi ibunya. Saat sedang melaksanakan ritual di pemuun (tempat pembakaran mayat), ia melihat sesuatu yang tak terduga. Di pojok kuburan, ia melihat sosok menyeramkan yang berambut panjang dan berwarna kemerahan. Sosok itu adalah Bhatari Durga dalam wujud Dewi Kalimaya, penguasa kuburan.
Setelah selesai melakukan ritual, Putu kembali ke rumah dan mengurut kaki ibunya dengan obat yang ia bawa dari kuburan. Tidak lama setelah itu, ibunya merasa lega dan terlelap tidur. Dalam tidurnya, ibunya tidak lagi merasakan sakit seperti sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, Putu baru menyadari bahwa sosok yang ia lihat di kuburan adalah Dewi Durga yang telah memberikan pertolongan.
Bhatari Durga memang dikenal sebagai sosok yang penuh misteri. Meskipun ia sering digambarkan dengan wajah yang menakutkan dan kekuatan yang luar biasa, ia adalah pelindung bagi mereka yang membutuhkan bantuan dan perlindungan. Kekuatan yang dimilikinya tidak hanya untuk menghancurkan, tetapi juga untuk menyembuhkan dan memberikan harapan bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan.
Di kuburan, di antara kegelapan malam yang sunyi, Bhatari Durga tetap menjadi simbol dari dua sisi kehidupan: kematian dan kelahiran kembali, penghancuran dan penyembuhan, kegelapan dan cahaya. Ia adalah kekuatan yang menjaga keseimbangan alam, dan meskipun sering kali ditakuti, ia adalah penjaga yang setia bagi mereka yang memerlukan perlindungan dan pertolongan. Sebuah makhluk yang, meski dikucilkan dari kahyangan, tetap menjadi penolong bagi mereka yang teraniaya di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar